Materi Kuliah

Silvikultur

Silvikultur

  1. Definisi Silvikultur
  2. Definisi dan Pengertian Hutan
  3. Klasifikasi Hutan menurut Jenis, Kerapatan dll
  4. Klasifikasi Pohon dalam Sebuah Hutan
  5. Definisi Pohon dan Pohon-Pohon Menakjubkan
  6. Gambar dan Bentuk Pohon Pohon
  7. Peranan Fisiologi Pohon
  8. Silvikultur Hutan Alam Tropika
  9. Jenis dan Tipe Hutan di Indonesia
  10. Tipe-tipe Hutan Tropika
  11. Struktur Hutan Hujan Tropika
  12. Faktor-Faktor yang Mengontrol Siklus Hara
  13. Definisi dan Pengertian Persemaian
  14. Jenis-Jenis Persemaian
  15. Pengertian dan Definisi Akar Tumbuhan
  16. Struktur Akar Tumbuhan
  17. Bentuk Tipe Sistem Perakaran Tumbuhan
  18. Pengertian Akar Papan atau Banir
  19. Manfaat dan Fungsi Akar Tanaman
  20. Karakteristik Perakaran Pohon
  21. Distribusi dan Biomasa Perakaran Pohon
  22. Kecepatan Pertumbuhan Perakaran Pohon
  23. Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Akar
  24. Kemampuan Pertumbuhan Akar
  25. Pengentenan Akar
  26. Patogen Akar
  27. Kontrol Perkembangan Akar Dalam Persemaian
  28. Faktor-Faktor Lingkungan & Pertumbuhan
  29. Unsur Hara Nitrogen (N)
  30. Unsur Hara Fosfor (P)
  31. Unsur Hara Kalium (K)
  32. Definisi dan Pengertian Tanah
  33. Proses Pembentukan Tanah
  34. Profil Tanah
  35. Pencemaran Tanah
  36. Manfaat Tanah
  37. Bahan Organik Tanah
  38. Kemasaman Tanah (pH Tanah)
  39. Lengas Tanah
  40. Tekstur dan Struktur Tanah
  41. Klasifikasi Jenis Tanah
  42. Pemupukan Tanaman
  43. Pengertian Unsur Hara
  44. Jumlah Kebutuhan Unsur Hara
  45. Pergerakan Unsur Hara Dari Larutan Tanah Ke Akar
  46. Pergerakan Hara di dalam Tubuh Tanaman (Penyerapan Unsur Hara)
  47. Metode untuk Mengetahui Status Hara Tanaman
  48. Pengertian Produktivitas Serasah
  49. Pengertian Humus dan Humufikasi
  50. Perbaikan Kesuburan Tanah dengan Sistem Agroforestri
  51. Sistem Agroforestri
  52. Pemilihan Jenis Tanaman Agroforestri
  53. Pergiliran Tanaman pada Sistem Agroforestri
  54. Iklim dan Pertumbuhan Tanaman
  55. Ketinggian Tempat dan Pertumbuhan Tanaman
  56. Kelerengan dan Pertumbuhan Tanaman
  57. Proses Fotosintesis
  58. Tahapan dan Reaksi Reaksi Proses Fotosintesis
  59. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Fotosintesis
  60. Morfologi Daun, Anatomi daun dan Fungsi Daun
  61. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman
  62. Pengaruh Cahaya Terhadap Diameter dan Tinggi Tanaman
  63. Pengaruh Cahaya Terhadap Ketebalan dan Luas Daun
  64. Pengaruh Cahaya Terhadap Jumlah Klorofil Daun
  65. Pengaruh Cahaya Terhadap Transpirasi
  66. Pengertian Transpirasi
  67. Peranan dan Manfaat Transpirasi
  68. Evaporasi
  69. Evapotranspirasi
  70. Evapotranspirasi Aktual
  71. Evapotranspirasi Potensial
  72. Translokasi
  73. Respirasi
  74. Faktor yang Mempengaruhi Respirasi
  75. Fungsi Energi pada Tumbuhan sebagai Hasil Respirasi
  76. Hormon Tumbuhan
  77. Definisi Benih
  78. Definisi Benih Bermutu
  79. Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
  80. Definsi Sumber Benih
  81. Viabilitas Benih
  82. Vigor Benih
  83. Dormansi Benih
  84. Tipe Dormansi Benih
  85. Perlakuan Awal Dormansi Fisik
  86. Metabolisme Perkecambahan
  87. Pengaruh Suhu Selama Penyimpanan Terhadap Daya Kecambah Benih
  88. Penyimpanan Benih
  89. Periode Simpan Benih
  90. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Benih
  91. Sistim Perbanyakan Tanaman
  92. Teknik Kultur Jaringan Tanaman Jati
  93. Usaha Pengembangan Tanaman Jati
  94. Manfaat Tumbuhan Bawah pada Hutan Tanaman Jati
  95. Pemilihan Jenis Jati Emas atau Jati Super atau Jati Unggul
  96. Jarak Tanam Pohon Jati
  97. Hama dan Penyakit Menyerang Tanaman Jati
  98. Teknik Kultur Jaringan Jati
  99. Pengertian dan Definisi Hama Hutan
  100. Jenis-Jenis Hama Tanaman
  101. Perlindungan Hama dan Penyakit Hutan
  102. Hutan Tanaman Shorea smithiana Prospektif, Sehat dan Lestari
  103. Sifat Botanis dan Penyebaran Pohon Merbau ( Intsia bijuga O.K.)
  104. Karakteristik Pohon Kenari (Canarium amboinense Hoch.)
  105. Pengembangan Tanaman Buah Rao – Dracontomelon dao Blanco
  106. Biofuel Bintangur Pantai (Callophylum inophylum L).
  107. Biofuel Kayu Besi Pantai (Pongamia pinnata (L.) Pierre)
  108. Pengembangan tanaman Sukun (Artocarpus sp)
  109. Budidaya Tanaman Kehutanan. Acacia, Pinus merkusii, Shorea spp, dll
  110. Faktor-Faktor Lingkungan dan Pembangunan Hutan
  111. Pengelolaan Hutan Tanaman
  112. Penentuan Kerapatan Tegakan
  113. Metode Penentuan Kerapatan Tegakan
  114. Ruang Tumbuh Kerapatan Tegakan Jarak Antar Pohon
  115. Metode Lain Pengukuran Kerapatan Tegakan
  116. Evaluasi Berbagai Metode Mengukur Kerapatan Tegakan
  117. Bagian Generatif dan Vegetatif pada tumbuhan
  118. Pengertian Pembiakan Vegetatif
  119. Pembiakan Vegetatif dengan menggunakan Stek
  120. Pengertian Tumbuhan Bawah
  121. Pengertian Tegakan Hutan
  122. Pengertian Produktivitas Serasah
  123. Pengertian Serasah / lantai hutan (forest floor)
  124. Pengetian Permudaan Hutan
  125. Pengertian Cabutan
  126. Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Habis
  127. Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Pilih
  128. Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
  129. Proyek Pembuatan Hutan di Gurun Sahara
  130. Sistem Silvikutur Intensif
  131. Sistem Silvikultur Hutan Payau / Mangrove
  132. Manfaat Hutan Payau / Mangrove
  133. Sistem Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ)
  134. Penilaian Kesehatan Hutan
  135. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Hutan
  136. Kerusakan Hutan Indonesia
  137. Penyebab Kerusakan Hutan
  138. Akibat Kerusakan Hutan
  139. Dampak Kebakaran Lahan
  140. Kebakaran Hutan Kalimantan Timur
  141. Kebakaran Hutan Kayu Putih
  142. Pengertian Perlindungan Hutan
  143. Strategi Perlindungan Hutan
  144. Pengertian Degradasi Hutan
  145. Pengertian Deforestasi
  146. Kerusakan Hutan Pulau Kecil
  147. Gambar-Gambar Kerusakan Hutan
  148. Pengertian Suksesi Hutan
  149. Tahap-Tahap Suksesi
  150. Tipe-Tipe Suksesi
  151. Definisi Suksesi Primer
  152. Definisi Suksesi Sekunder
  153. Suksesi dalam Pengelolaan Hutan
  154. Suksesi dalam Komunitas Hewan
  155. Perkembangan Suksesional Ekosistem
  156. Suksesi Chronosequence dan Suksesi Toposequence
  157. Suksesi Siklis dan Suksesi Direksional (searah)
  158. Suksesi Progresif dan Suksesi Retrogresif
  159. Suksesi Autogenik dan Suksesi Allogenik.
  160. Suksesi Hutan Mangrove Pulau Marsegu